Kalau jenis minuman tradisional yang khas ini bisa seterkenal itu, sampai dicari-cari untuk dinikmati, atau bahkan kemasan siap seduhnya dijadikan cendera mata hasil kunjungan ke Jogja, ya pantas saja! Wedang uwuh memang seenak dan senikmat itu, kawan.
Disclaimer dulu ya, tentu saja penilaian ini bisa sangat subyektif, dan selera orang memang bisa saja berbeda. Namun, kalau dibuat survey secara ilmiah, rasa-rasanya peluang wedang uwuh untuk menjadi salah satu minuman tradisional favorit, hasilnya bakal tetap meyakinkan.
Benarkah? Rasanya demikian, alias memang sebegitu enaknya wedang uwuh, tak layak untuk diabaikan. Apalagi jika minuman panas ini disajikan untuk menghibur kondisi badan yang sedang kelelahan, lalu diseruput perlahan sambil bersantai menanti waktu istirahat malam. Wih, nikmatnyaa!
Visual wedang uwuh yang tampak di sini, berasal dari seduhan bahan rempah-rempah pilihan hasil pengemasan Angkringan Jogja, usaha yang konon sudah berdiri sejak tahun 1999. Kemasan yang beratnya 50 atau 75 gram ini sudah mengantongi sertifikat halal, registrasi depkes, dan US FDA.
Tercatat di US FDA? Wow! Setidaknya demikian yang tercantum pada kertas kemasannya, dan ini membuat entah kenapa saat menikmati paduan rasa kecut yang ringan, berpadu dengan hangatnya jahe, tiba-tiba berkelebat sosok berambut putih yang menyerukan MAGA. Sekelebat saja.
Wedang uwuh, masih mengutip keterangan pada kemasan, disebut sebagai minuman herbal yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan, kesegaran, kebugaran, vitalitas, serta menghangatkan badan. Cara menyajikannya cukup mudah, yakni menuang semua bahan ke dalam gelas yang muat untuk 300 cc, menyeduh dengan air panas, lalu tunggu 3 menit, dan barulah diaduk.
Nah, semoga jadi kepengen wedang uwuh. Silakan datang ke Jogja untuk menikmatinya sambil menghirup atmosfer kota budaya, atau jika belum memungkinkan datang sekarang, pemesanan daring sepertinya bisa memudahkan untuk melepas kerinduan.
Hari ke-8 #365HariMenulisJogja
Lokasi: Kota Jogja, DIY
Follow Us
FANPAGE